CIREBON, iNews.id - Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. Di Indonesia, kasusnya melebihi dua juta dalam satu tahun.
Cara penyebarannya dapat melalui berbagai cara, melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin), kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, melalui air liur (berciuman atau minuman bersama), melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan).
Infeksi saluran pernapasan atas biasanya sembuh dalam waktu 7-14 hari. Adapun gejala yang biasa timbul batuk, bersin, pilek, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, sesak nafas, demam, sakit kepala dan nyeri otot.
Penyebab ISPA dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus. Infeksi virus adalah paling banyak dan sering ditemui.
Dikutip dari buku yang diterbitkan Oxford University Press, berikut adalah berbagai penyebab infeksi saluran pernapasan akut (ISPA):
Sebagian besar infeksi saluran pernapasan atas akut disebabkan oleh virus, yaitu:
• Rhinovirus
• Respiratory syncytial virus atau RSV
• Virus parainfluenza dan influenza
• Metapneumovirus manusia
• Adenovirus
• Coronavirus
• Virus influenza
Meskipun lebih sering disebabkan oleh virus, ISPA bagian bawah juga bisa disebabkan oleh bakteri, seperti:
• Streptococcus pneumoniae (pneumokokus)
• Haemophilus influenzae
• Staphylococcus aureus atau streptokokus lainnya
ISPA dapat sembuh sendiri atau bersifat self limiting disease dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh penderitanya, terutama pada ISPA yang disebabkan oleh virus.
Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat dilakukan secara mandiri di rumah, yaitu dengan:
• Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
• Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu meredakan batuk.
• Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika mengalami sakit tenggorokan.
• Menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan minyak kayu putih atau mentol untuk meredakan hidung yang tersumbat.
• Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur dengan menggunakan bantal tambahan, untuk melancarkan pernapasan
Namun jika diperlukan, terapi pada ISPA juga bervariasi, tergantung pada penyebab dan gejala serta tingkat keparahan yang ditimbulkan.
Dokter biasa memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala, antara lain:
•Ibuprofen atau paracetamol, untuk meredakan demam dan nyeri otot.
•Diphenhydramine dan pseudoephedrine, untuk mengatasi pilek dan hidung tersumbat.
•Obat batuk.
•Antibiotik, jika dokter menemukan bahwa ISPA disebabkan oleh bakteri.
Akan tetapi jika diperkirakan akan menimbulkan komplikasi fatal seperti gagal nafas atau gagal jantung, maka penderita harus segera dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan terapi cairan secara intravena hingga penggunaan alat bantu nafas.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait