get app
inews
Aa Text
Read Next : Ramai Startup Gulung Tikar, Giliran Beres.id Tutup Akhir Bulan Ini

Puluhan Peternak Ayam Petelur Terancam Gulung Tikar

Rabu, 29 September 2021 | 05:35 WIB
header img
Puluhan peternak ayam petelur di Wilayah Cirebon terancam gulung tikar, menyusul semakin melambungnya harga pakan ayam dalam beberapa pekan terakhir ini (Foto : Istimewa)

KUNINGAN, iNews.id - Puluhan peternak ayam petelur di Wilayah Ciayumajakuning terancam gulung tikar, menyusul semakin melambungnya harga pakan ayam dalam beberapa pekan terakhir ini.

Berdasar informasi yang dihimpun, Jumat (24/9/2021), kalangan peternak ayam saat ini semakin dipusingkan dengan naiknya harga pakan ayam di pasaran. 

Di mana, bila dalam beberapa pekan terakhir sebelumnya harga pakan masih berada pada Rp 5.500 Per Kilogram (KG), saat ini mereka harus membelinya dengan harga antara Rp 6.700 - Rp 7.200 per Kgnya.

"Ini tentunya tidak akan sebanding dengan pendapatan kami, karena pakan ayam yang kami belinya juga terus-terusan naik," tutur Ikshan, peternak ayam petelur dari Desa Lengkong, Kec.Garawangi, Kab.Kuningan.

Lebih lanjut Ikshan juga mengungkapkan, pada saat ini sebagian besar peternak ayam petelur di desanya rata-rata mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

"Tragis memang. Setelah harga pakan ayam terus-terusan naik, namun harga telur yang kami jual, kenyataanya anjlok," jelas Ikhsan, menegaskan.

Para peternak ayam di desanya, mengaku hanya bisa pasrah dengan anjlokmya harga tulur sejak dua pekan terakhir ini.

"Saat ini harga telur hanya bisa kami jual dengan harga antara Rp 15000 - Rp 15.500 per Kgnya, padahal sebelumnya harga telur di tingkat peternak seperti kami ini bisa dijual dengan harga Rp 20 ribu - Rp 21 ribu per Kgnya," timpal, Haerudin, peternak ayam petelur lainnya.

Anjloknya harga telur yang diakibatkan menurunnya daya beli masyarakat, semenjak diberlakukannya PPKM pandemi Covid-19 ini bagi para peternak ayam hanya bisa pasrah.

"Daripada tidak laku, dan terjadi penumpukan di kandang, dengan harga Rp 15.000 juga terpaksa saya jual, sekali pun setiap hari kami harus nombok guna menutupi tingginya biaya oprasional yang harus kami keluarkan," ujar Haerudin lagi.

Karenanya, dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapai saat ini, kalangan peternak ayam meminta kepada pemerintah segera turun tangan dalam menstabilkan harga pakan ayam sesuai dengan HET selain memberikan program bantuan, agar para peternak tidak terus-terusan mengalami kerugian."Kami khawatir bila tidak segera dibantu pemerintah, selain harga pakan terus dibiarkan liar (Naik) para peternak akan gulung tikar," tambahnya.

 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut