Viral Video Istri Kritis Meninggal Gegara Telat Ganti Oksigen, Terungkap Begini Faktanya

BANDUNG, iNews.id - Viral di media sosial, seorang pasien yang meninggal dunia akibat tidak tertolong karena terlambat mengganti oksigen. Kasus ini viral usai suami dari pasien, Arif (34) mengunggah video kondisi istrinya yang tengah kritis di salah satu Rumah Sakit dan tidak mendapat pertolongan cepat karena telat mengganti oksigen.

Lalainya petugas rumah sakit pemerintah di Kota Bandung terhadap pasien kanker hingga meninggal dunia, diduga bukan terjadi sekali. Suami pasien mengaku beberapa hari sebelumnya pun mengalami hal serupa, yakni telat mengganti oksigen.

Baca Juga

Viral Pasien Meninggal Gegara Telat Ganti Oksigen, Ini Bantahan RSHS Bandung

"Sebelumnya juga terjadi, oksigen istri saya sempat habis. Katika itu saya memberi tahu petugas agar mengganti oksigen. Namun ketika itu petugas ditemui sedang tidur dan sempat bangun. Setelah saya beritahukan dan petugas mengiyakan, malah tidur lagi," kata Arif, Jumat (20/5/2022).

Kedua kalinya, lanjut dia, di saat kondisi istrinya kritis karena kehabisan oksigen. Respons petugas juga tidak cepat hingga akhirnya Asih meninggal dunia.       

Arif, mengaku sangat kecewa dengan pelayanan rumah sakit yang tak merespons cepat begitu istrinya dalam keadaan membutuhkan oksigen.

Pihak keluarga, kata dia, tidak akan menuntut secara hukum pihak rumah sakit yang dianggapnya lalai menangani pasien.

Akan tetapi dia berharap dari rumah sakit datang ke rumahnya untuk meminta maaf dan melihat langsung ketiga anak yang ditinggal almahumah.

"Kami hanya ingin pihak rumah sakit lihat anak-anak ini dan lihat pula ke makam," ujar Arif sembari menyeka air mata.

Sebelumnya, kasus tersebut sempat viral di media sosial. Viralnya kasus itu setelah rekaman video kondisi pasien kritis diposting di medsos. Beragam tanggapan netizen pun membanjiri setiap postingan video tersebut.

Para netizen pun bersimpati dan menyampaikan duka mendalam terhadap keluarga almarhumah serta mengkritik pedas pelayanan rumah sakit.

Editor : Miftahudin