Simak 9 Provinsi dengan Nilai Matematika Tertinggi di TKA 2025

CIREBON, iNewsCirebon.id - Hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 menunjukkan disparitas capaian kompetensi numerasi antar provinsi di Indonesia. Dari total nilai nasional rata-rata Matematika yang masih tergolong rendah, terdapat sembilan provinsi yang berhasil mencatatkan skor di atas angka nasional.

Rata-rata nilai Matematika nasional TKA 2025 hanya 36,10 dari skala 100. Angka ini mencerminkan tantangan signifikan dalam penguasaan numerasi siswa Indonesia, terutama dalam soal berkonsep dan analitis. 

Provinsi Tertinggi Nilai Matematika TKA 2025

Baca Juga

Imigrasi Cirebon Kolaborasi bersama Disnaker Kabupaten Cirebon berikan Sosialisasi TKA

Berdasarkan hasil yang dirangkum, berikut 9 provinsi dengan rerata nilai Matematika tertinggi di atas angka nasional: 

Daerah Istimewa Yogyakarta - 41,14

DKI Jakarta - 38,79

Jawa Tengah - 37,56

Bali - 37,52

Kepulauan Riau - 37,12

Sumatera Barat - 36,92

Jawa Timur - 36,77

Bangka Belitung - 36,49

Kalimantan Selatan - 36,31

Keberhasilan provinsi-provinsi ini dianggap sebagai hasil dari penguatan pembelajaran numerasi dan dukungan strategi belajar yang efektif di tingkat sekolah dan daerah. 

Fokus Kebijakan, Bukan Perlombaan Nilai

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menegaskan bahwa hasil TKA bukan untuk menentukan kelulusan, tetapi data evaluatif untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Hasil ini diharapkan menjadi feedback bagi dinas pendidikan, sekolah, dan para pendidik untuk memperkuat kualitas pengajaran Matematika. 

Meskipun beberapa provinsi unggul, kondisi nasional yang masih rendah menunjukkan perlunya pendekatan kurikulum dan pendampingan belajar yang lebih intensif, terutama untuk keterampilan numerik dan pemecahan masalah. 

Tantangan Pendidikan Numerasi di Indonesia

Secara umum, nilai Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang mengalami kesulitan paling tinggi di antara peserta TKA, dibandingkan dengan Bahasa Indonesia atau mata pelajaran lain. Ini menunjukkan bahwa numerasi masih menjadi area yang perlu mendapatkan perhatian khusus bagi guru dan pembuat kebijakan pendidikan di seluruh Indonesia. 

Editor : Rebecca