get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Kali Sapu Cirebon Resah, Bau Busuk Pengolahan Pakan Udang Rusak Kesehatan Warga

Pengusaha Home Industri Pakan Udang dan Warga Dimediasi, Sepakat Cari Solusi Atasi Bau Menyengat

Jum'at, 28 November 2025 | 13:01 WIB
header img
Polisi memediasi masyarakat dan pengusaha home industri pengolahan pakan udang di Mapolsek Gunung Jati, Polres Cirebon Kota. Foto : Riant Subekti

CIREBON, iNewsCirebon.id — Perwakilan pengusaha home industri pengolahan ikan untuk pakan ternak udang di Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, menyatakan siap menerima keluhan warga dan berkomitmen memperbaiki proses produksi agar tidak menimbulkan bau menyengat. Pernyataan itu disampaikan dalam mediasi yang digelar Polsek Gunung Jati, Jumat (28/11), bersama perwakilan warga dari Desa Grogol, Wanakaya, dan Kali Sapu.

Selamet, perwakilan pengusaha, mengakui bahwa usaha rumahan tersebut memang menimbulkan bau yang mengganggu warga. Ia menyebut ada kesalahan prosedur dalam pengolahan bahan baku ikan sehingga memicu aroma busuk yang menyengat.

“Kami ini home industry, bukan industri besar. Kami hanya memanfaatkan ikan-ikan nelayan yang tidak laku sebagai bahan campuran pakan udang. Kami akui sempat ada salah prosedur yang membuat bau menyengat, dan pekerja yang melakukan kesalahan itu sudah kami berhentikan,” ujar Selamet di hadapan warga.

Ia menegaskan pihaknya tidak menutup diri dari kritik masyarakat dan terus berupaya mencari metode pengolahan yang lebih baik. “Seperti kata Pak Camat dan Pak Kapolsek, kami terbuka. Kami sudah mencoba mengolah bahan baku dengan garam dan beberapa ramuan untuk meredam bau. Kami juga sedang mencari bahan pembanding agar baunya berkurang,” tambahnya.

Selamet menuturkan bahwa usaha pengolahan ikan ini sebenarnya masih tahap rintisan dan produksi masih sangat terbatas. Menurutnya, tujuan utama usaha tersebut adalah memenuhi kebutuhan pakan udang sendiri sekitar 50 persen, bukan untuk dijual secara komersial.

“Kami butuh bimbingan dari dinas terkait. Kami warga negara yang butuh diarahkan agar sesuai aturan. Apalagi program Presiden Prabowo mendorong ketahanan pangan. Kami ingin ikut mendukung, membantu putra daerah menghasilkan udang berkualitas dengan pakan berprotein tinggi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Gunung Jati, AKP M. Qomarudin, menjelaskan bahwa mediasi ini dilakukan untuk menengahi keluhan warga yang terganggu bau busuk dari aktivitas pengolahan. Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak sepakat mencari solusi terbaik.

“Warga ingin udara kembali normal tanpa bau busuk, namun tidak meminta usaha dihentikan. Sementara pihak pengusaha siap memperbaiki proses agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” jelas Kapolsek.

Camat Gunung Jati, Abdul Ajid, mengatakan bahwa aspirasi warga harus segera disampaikan agar tidak memicu konflik berkepanjangan. Pihak kecamatan, kata dia, akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan asesmen terhadap aktivitas home industri tersebut.

“Warga tidak menuntut usaha ditutup, hanya ingin tidak ada dampak lingkungan seperti bau menyengat. Kami berharap semua pihak menjaga kondusivitas sambil menunggu solusi terbaik,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, warga tiga desa di Kecamatan Gunung Jati mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari pengolahan ikan untuk pakan udang di Blok Jenawi, Desa Grogol milik Sanudi. Hilman, salah satu warga, mengaku aroma busuk itu mengganggu aktivitas sehari-hari dan berdampak pada kesehatan anak-anak. Warga berharap persoalan tersebut segera mendapat penanganan.

 

Editor : Rebecca

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut