BPHTB Gratis untuk Warga Perumahan Subsidi, Bang Ara saat di Cirebon : Ini Bukti Negara Hadir!
CIREBON, iNewsCirebon.id – Malam di Perumahan D’Nirwana Harmoni, Desa Siliasih, Kecamatan Pabedilan, terasa lebih hidup pada Kamis (30/10/2025). Barisan rumah subsidi yang tertata rapi terlihat hangat diterangi cahaya lampu, memantul lembut di jalanan kampung yang baru diaspal.
Di tengah suasana itu, hadir Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, atau Bang Ara, didampingi CEO PMPLand group Yudo Arlianto yang datang untuk menyapa langsung para penghuni rumah bersubsidi tersebut. Kedatangannya membuat warga berbondong-bondong keluar rumah. Mereka berkumpul dengan wajah cerah, menyambut seorang pejabat yang bagi mereka bukan sekadar tamu, tetapi pembawa harapan.
Bang Ara tak menjaga jarak. Ia menyalami satu per satu warga, mendengar cerita mereka—termasuk dari para petani bawang dan buruh pabrik yang kini sudah menjadi pemilik rumah.
“Saya senang sekali melihat masyarakat berpenghasilan tidak tetap bisa punya rumah yang layak,” ujar Bang Ara saat berbincang dengan media.

Bagi Maruarar, rumah bukan sekadar bangunan. Rumah adalah simbol bahwa negara hadir di tengah rakyatnya. Itulah pesan utama kunjungannya yang mengusung semangat Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat.
Tiba sekitar pukul 21.13 WIB, Maruarar disambut hangat oleh warga, pemerintah daerah, hingga para pengembang perumahan. Bahkan sebelum sampai ke titik acara, langkahnya terhenti beberapa kali karena warga ingin berbicara langsung ada yang ingin mengucapkan terima kasih, ada pula yang menyampaikan aspirasi tentang fasilitas.
Dalam dialog tersebut, Bang Ara mendengarkan tanpa tergesa. Semua suara ia perhatikan.
Ia kemudian meninjau salah satu rumah warga. Dari cara ia mengamati, terlihat bahwa ia memastikan kualitas benar-benar sesuai harapan.
“Bangunan rumahnya kokoh dan layak huni. Saya mengapresiasi developer yang mampu menjaga kualitas meski ini rumah subsidi,” ucapnya puas.
Warga pun terlihat bangga. Banyak dari mereka yang tidak pernah membayangkan bisa memiliki rumah sendiri.
Seperti Sutini (39), buruh pabrik yang baru dua bulan menghuni rumah di D’Nirwana Harmoni.
“Dulu saya numpang di rumah orang tua. Sekarang punya rumah sendiri… rasanya seperti mimpi,” katanya, mata berkaca-kaca.
Maruarar menegaskan bahwa pembangunan perumahan rakyat bukan semata proyek fisik, tetapi bentuk nyata keberpihakan negara.
Ia menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pengembang, dan masyarakat.
“Pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu gotong royong agar manfaatnya sampai ke rakyat,” ujarnya.
Salah satu bentuk keberpihakan pemerintah, lanjutnya, adalah pembebasan BPHTB bagi penerima rumah subsidi.
“BPHTB gratis ini bukti bahwa pemerintah berpihak kepada rakyat,” tegasnya.
Secara nasional, masih terdapat 9,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah, dan 26,9 juta unit rumah yang dinilai tidak layak huni. Untuk itu, pemerintah menargetkan pembangunan rumah subsidi dan program renovasi rumah secara bertahap.
“Tahun ini target renovasi 45 ribu rumah, dan tahun depan meningkat menjadi 400 ribu rumah,” ungkapnya.
Harapan baru itu kini dirasakan langsung warga D’Nirwana Harmoni
Ketika kunjungan usai, warga melambaikan tangan, beberapa berteriak “Terima kasih, Pak Menteri!”
Bang Ara tersenyum. Langkahnya meninggalkan perumahan terasa ringan seolah membawa bersama doa dan keyakinan bahwa rumah layak bukan lagi mimpi bagi rakyat kecil.
“Rumah bukan soal dinding dan atap. Ini tentang martabat, tentang mimpi, dan tentang bagaimana negara hadir untuk rakyatnya,” tutup Bang Ara.
Editor : Miftahudin