get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral, Pria Ini Malah Diselingkuhin usai Siapkan Semua Kebutuhan Nikah yang Tinggal Seminggu Lagi 

Viral Bupati Lotim Haerul Warisin Usir Pemandu Wisata di Pantai Ekas, Ini Kronologinya!

Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:39 WIB
header img
Bupati Lombok Timur (Lotim) mengusir pemandu wisata di Pantai Ekas, aksi ini viral di media sosial. Foto: tangkapan layar medsos

LOMBOK TIMUR, iNewsCirebon.id - Viral di media sosial (medsos) Bupati Lombok Timur (Lotim), Haerul Warisin, mengusir pemandu wisata asal Lombok Tengah (Loteng) di Pantai Ekas, Jerowaru.

Bupati Lotim mengaku melakukan tindakan tegas, karena ada beberapa keluhan yang diutarakan masyarakat dan pelaku wisata di Desa Ekas.

Haerul Warisin mengatakan, dirinya punya tujuan baik saat melakukan pengusiran pemandu wisata dan wisatawan itu. 

Menurutnya, setelah melakukan inspeksi langsung di lapangan, ia menemukan apa yang dikeluhkan masyarakat Desa Ekas selama ini benar adanya. 

Di mana ditemukan pemandu wisata dari Loteng membawa tamunya dan parkir di tengah laut untuk menikmati ombak di Pantai Ekas. 

“Itu yang menjadi dasar kita lantaran permasalahan yang bertahun-tahun yang dikeluhkan oleh para pelaku wisata yang tak kunjung tuntas,” katanya, Rabu (18/06/2025).

Adapun Haerul juga menyoroti pajak yang dikeluarkan oleh para pelaku wisata tersebut bahwa semakin tahun semakin kecil, sehingga ia melakukan diskusi untuk mencari tahu penyebabnya.

Hasilnya, keluhan dengan adanya aktivitas dari pemandu wisata dari Loteng pun mencuat. 

Tamu yang menginap di Ekas yang biasanya 5-6 hari, tapi sekarang hanya 1-2 hari saja. Itu karena desakan yang datang dari mana-mana, bahkan intimidasi dari orang luar terhadap tamu yang menginap di Ekas,” tegasnya.

Selain itu, ada juga keluhan tamu yang menginap di Lotim sulit mendapatkan titik surfing di Pantai Ekas, lantaran banyaknya tamu yang datang dari Loteng dengan menggunakan kapal. 

Pihaknya mencatat setidaknya ada 100 orang yang datang untuk melakukan surfing, dan tak jarang tamu yang menginap di Lotim tak diberikan ruang dan bahkan mendapatkan kekerasan.

“Ketidaknyamanan itu membuat tamu berpikir buat apa datang ke Lotim, sehingga tamu memilih untuk pindah ke tempat para tamu yang banyak berdatangan agar bisa melakukan surfing dengan tenang,” jelasnya. 

Hal itu dikatakan Herul sangat merugikan masyarakat di Ekas, baik itu dari kenyamanan bahkan perekonomiannya.

Menurutnya, investor juga turut dirugikan, di mana mereka telah membangun fasilitas hotel maupun homestay, namun tamu yang datang hanya sedikit. 

“Yang ada nantinya investor bisa pergi karena tidak percaya dengan Lotim ini,” tukasnya.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut