get app
inews
Aa Text
Read Next : Wow, Ternyata Ini 5 Harta Karun Milik Ukraina yang Ingi Direbut Rusia

Harga Pertamax Bakal Naik Jadi Rp16.000 per liter? Imbas Minyak Dunia Mahal

Sabtu, 26 Maret 2022 | 14:05 WIB
header img
Kementerian ESDM menyebut bahwa harga batas atas atau nilai keekonomian BBM non subsidi naik jadi Rp16.000 per liter, dari yang sebelumnya Rp14.526 per liter. (Foto: Ist).

JAKARTA, iNews.id - Kementerian ESDM menyebut bahwa harga batas atas atau nilai keekonomian BBM nonsubsidi naik jadi Rp16.000 per liter, dari yang sebelumnya Rp14.526 per liter. Hal ini seiring dengan masih tingginya tren harga minyak dunia.  Jika mengikuti harga keekonomian, maka harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax berpeluan naik hingga Rp16.000 per liter. 

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Agung Pribadi, Jumat (25/3/2022).  

Diketahui, hingga akhir Maret 2022 ini, harga minyak dunia masih tinggi diatas 100 dolar AS per barel, demikian halnya dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP). Sejak akhir tahun 2021, ICP memang merangkak naik, dan makin meningkat sejak akhir Februari saat konflik Ukraina dan Rusia.  
ICP sementara bulan Maret 2022 per tanggal 24 Maret sebesar 114,55 dolar AS per barel, padahal per tanggal 1 Maret masih 110,14 dolar AS per barel.  "Bahkan ICP rata-rata bulan Februari sebesar 95,7 dolar AS per barel," kata dia. 

Konflik Rusia dan Ukraina masih menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga. Pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa. 

Adapun dalam menghitung harga keekonomian atau batas atas pada bulan Maret, pemerintah mempertimbangkan realisasi perkembangan harga bulan sebelumnya, yaitu Februari. Padahal bulan Februari 2022, harga minyak belum setinggi bulan Maret 2022. "Jadi sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Menteri ESDM, saat ini kita masih mencermati harga minyak ini, karena kalau berkepanjangan memang bebannya berat juga baik ke APBN, Pertamina dan sektor lainnya," ucap Agung.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut