Angka Laka Lantas Meningkat, Plt Ketua Umum HPPI: Ketidakpahaman Pengendara Tentang Keselamatan

KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Sejauh ini sejumlah pengemudi (Diver) masih minim terkait pengetahuan tentang keselamatan sekaligus perlindungan atas hak para pengemudi dari berbagai persoalan terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas) hingga merenggut nyawa sejumlah pengendara di jalan raya.
Dari tahun ke tahun jumlah terjadinya laka lantas terus meningkat. Dari jumlah angka laka lantas menjadi pelajaran mengevaluasi agar bisa menekan angka laka lantas kedepannya.
Menyikapi hal itu, Plt Ketua Umum Himpunan Profesi Pengemudi Indonesia (HPPI), Eddy Suzendi SH, saat ditemui iNewscirebon.id diruang kerjanya belum lama ini mengatakan, dari jumlah laka lantas yang terus meningkat karena ketidak pahaman pengendara tentang keselamatan secara benar, terutama di bidang kelayakan kendaraan dan kapasitas muatan sekaligus skil kemampuan mengendalikan kendaraan yang di gunakan setiap harinya.
"Beberapa tatanan tentang keselamatan kerja bagi para pengemudi di mulai dari standar uji kelayakan kendaraan, baik kendaraan bermuatan barang ataupun orang, "jelasnya.
Dijelaskannya lagi, tentang standar pendidikan kompetensi profesi pengemudi yang intinya mengarah kepada bidang keselamatan bagi sejumlah profesi pengemudi, merupakan prioritas bagi sejumlah profesi pengemudi yang ada di Indonesia.
"Jika kita perhatikan, saat ini sejumlah pengemudi masih carut marut terutama terkait truk yang Over Dimension dan Over Loud (ODOL) meski sudah penyertaan penegakkan hukum terkait kendaraan ODOL, "tandasnya.
Namun, sambung dia, hal tersebut berdampak kepada biaya operasional dan penghasilan serta upah para pengemudi, dimana perusahaan untuk kebutuhan biaya operasional semua di bebankan kepada pengemudi, ini yang perlu kita tata lebih dahulu.
Intinya, kata dia, keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama oleh karena itu ia pun menghimbau, kepada perusahaan angkutan, pemilik barang dan pengemudi, memiliki kewajiban agar menjaga keselamatan jalan demi nyawa manusia.
Editor : Miftahudin