get app
inews
Aa Text
Read Next : Lirik Lagu Kembang Jahe Laos Beserta Artinya, Lagu Daerah Populer Khas Cirebon

Mengenal Baju Kepangeranan khas Cirebon, Lambang Kebangsawanan dan Simbol Janji Suci

Rabu, 01 November 2023 | 11:33 WIB
header img
Busana Kepangeranan merupakan busana tradisional adat pengantin yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Foto: Ist

CIREBON, iNewsCirebon.id - Mengenal baju kepangeranan yang tak hanya sekedar aksesoris, tetapi juga menyimpan makna khusus dari penggunanya sehingga dianggap setara dengan bangsawan.

Pengantin pria dan wanita tampil gagah dan elegan saat mengenakan pakaian Kepangeranan ini bak keluarga kerajaan. Yuk intip informasi mengenai baju kepangeranan di bawah ini.

Mengenal Baju Kepangeranan

Busana Kepangeranan merupakan busana tradisional adat pengantin yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Sesuai dengan namanya, busana ini bergaya 'kepangeranan' atau 'mirip seperti pangeran atau bangsawan', karena diadaptasi dari pakaian para bangsawan dari Keraton Kasepuhan yang berada di Cirebon.

Baju adat pengantin khas Cirebon memiliki warna dasar hijau dengan kombinasi warna emas berupa motif garis menyilang, dan batik di bagian kancing serta ujung tangan. Kombinasi dari warna hijau dan emas ini memiliki makna khusus tersendiri. 

Makna dari dua warna ini yakni mengingatkan manusia dalam mengarungi pernikahan harus diawali dengan niat yang baik tulus ikhlas agar hasilnya baik. Makna lainnya adalah tersiratnya sosok bangsawan dari pengantin yang mengenakan baju Kepangeranan.

Menurut kepercayaan orang Cirebon, pakaian ini mengibaratkan pengantin sebagai raja dan ratu. Selain itu, mengenakan pakaian adat Kepangeranan ini menjadi hal yang penting sekaligus simbol janji suci dari kedua mempelai.

Keunikan lain dari baju Kepangeranan ini adalah tergambarnya berbagai kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat setempat.

Pengantin pria menggunakan jas takwa berwarna hijau dengan corak keemasan, dan bawahan berupa kain batik khas Cirebon. Bagian kepala dihiasi dengan semacam mahkota atau blangkon dengan roncengan melati di satu sisi kepala. Untuk alas kaki, menggunakan selop.

Pengantin wanita menggunakan kebaya berwarna hijau corak keemasan (sama seperti pengantin pria) dengan bawahan kain batik khas Cirebon. Bagian kepala dihiasi dengan mahkota manik-manik dan roncengan melati yang mempercantik sanggul sang pengantin. Alas kaki yang digunakan adalah selop. Pengantin wanita juga mengenakan aksesoris lainnya seperti giwang emas, dan kalung. 

Nah, demikianlah informasi menarik sekaligus mengenal Baju Kepangeranan khas Cirebon. Semoga bermanfaat. 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut