get app
inews
Aa Text
Read Next : Kenali Mutasi Virus Zika lebih Berbahaya dari Covid-19, Begini 6 Gejala yang Ditularkan Lewat Nyamuk

Berdasarkan Studi, Pakar Kesehatan Optimistis Varian Omicron Akan Akhiri Pandemi Covid-19

Rabu, 05 Januari 2022 | 13:08 WIB
header img
Ilustrasi Covid-19.(Foto: Dok MNC Media)

KOPENHAGEN, iNews.id - Kepala Ahli epidemiologi di Institut Serum Negara Denmark, Tyra Grove Krause mengatakan, kehidupan normal dapat kembali dirasakan masyarakat dunia hanya dalam dua bulan mendatang. Pasalnya, varian Omicron diyakini bisa membantu mengakhiri pandemi Corona

Krause memperkirakan lonjakan kasus baru varian Omicron akan mencapai puncaknya pada akhir bulan ini. Berbicara kepada penyiar TV2, Krause mengatakan, sebuah studi baru dari organisasi menemukan risiko rawat inap dari varian baru adalah setengah dari yang terlihat dengan varian Delta. 

Dia mengatakan, data baru telah memberi pihak berwenang harapan bahwa pandemi di Denmark dapat berakhir hanya dalam dua bulan dan kehidupan normal dapat segera kembali. 

"Saya pikir kita akan memilikinya dalam dua bulan ke depan, dan kemudian saya berharap infeksi akan mulai mereda dan kita mendapatkan kehidupan normal kita kembali," tandas Krause, seperti dikutip dari The Sun.co.uk, Senin (3/1/2022). 

Keyakinan itu datang setelah serangkaian studi yang sangat positif menunjukkan Omicron lebih ringan daripada jenis lainnya, dengan laporan resmi Inggris pertama yang mengungkapkan risiko rawat inap adalah 50 hingga 70 persen lebih rendah dibandingkan dengan Delta. 

Tetapi, Krause menekankan, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengalahkan pandemi dalam beberapa bulan mendatang. Tingkat kasus rata-rata tujuh hari Denmark saat ini adalah 20.886, atau 3.592,74 per juta orang, menurut data terbaru. Itu rekor tertinggi untuk negara, serta menjadi salah satu tingkat tertinggi di Eropa. 

Sebagai perbandingan, rata-rata tujuh hari harian Inggris baru dikonfirmasi kasus Covid-19 per juta orang duduk di 2.823,31 pada hari Senin, sementara di Amerika Serikat, angka itu 1.215,76 - lebih rendah dari banyak negara di Eropa. 

"Omicron akan mencapai puncaknya pada akhir Januari, dan pada bulan Februari kita akan melihat penurunan tekanan infeksi dan penurunan tekanan pada sistem perawatan kesehatan. Tapi kami harus berusaha pada Januari, karena akan sulit untuk melewatinya," jelas Krause. 

Dia menambahkan, Omicron ada untuk tinggal, dan dunia akan melihat penyebaran infeksi besar-besaran dalam beberapa bulan mendatang. 

"Dalam jangka panjang, kita berada di tempat di mana virus corona ada di sini, tetapi di mana kita telah menahannya, dan hanya yang sangat rentan yang perlu divaksinasi hingga musim dingin berikutnya," lanjutnya. 

Komentar penuh harap Krause itu datang tiga hari setelah pesan optimis dari bos WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesu. Meski Tedros memperingatkan Covid bisa menelurkan varian lain dan memperpanjang pandemic, Tedros mengatakan masih ada harapan virus itu bisa dikalahkan pada 2022. 

Dalam pesan Tahun Baru 2022, Tedros mengatakan negara-negara kaya perlu membagikan vaksin mereka untuk menghentikan virus bermutasi lagi. Dia memperingatkan ketidaksetaraan vaksin telah "menciptakan kondisi ideal untuk munculnya varian Omicron".

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut