get app
inews
Aa Text
Read Next : Misteri Pohon Jelmaan Naga di Situs Keramat Cimandung Cirebon, Dipercaya Penangkal Marabahaya

Ini Sosok Mbah Kuwu Sangkan yang Makamnya Ramai Didatangi Peziarah

Sabtu, 25 Desember 2021 | 12:04 WIB
header img
Situs makam Mbah Kuwu Sangkan yang berada di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon (foto : istimewa)

KABUPATEN CIREBON, INews.id - Selain Komplek makam Sunan Gunung Jati yang berada di Gunung Sembung, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon yang ramai di kunjungi peziarah tidak hanya dari wilayah Cirebon dan sekitarnya saja, namun di Kabupaten Cirebon juga ada tempat yang dipercaya sebagai tempat yang sangat Kramat dan juga dipercaya sebagai salah satu tokoh pendiri Cirebon, tempat ini juga ramai dikunjungi peziarah tidak hanya dari Cirebon dan sekitarnya namun dari luar kota Cirebon.

Tempat tersebut adalah makam situs makam Mbah Kuwu Sangkan yang berada di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Mbah Kuwu Sangkan sendiri adalah salah satu orang yang dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Cirebon adalah salah satu pendiri Cirebon pada saat itu.

Menurut pemerhati Sejarah dan Budaya, H Sulama Hadi, mengatakan sosok Mbah Kuwu Sangkan adalah Ki Danusela atau juga di sebut Ki Gede Alang-alang yang merupakan Kuwu (kepala desa.red) pertama setelah kondisi Cirebon mulai dipadati oleh masyarakat sebagai tempat untuk berdagang dan lain sebagainya.

"Pada saat itu, Syekh Nurjati yang merupakan guru dari Pangeran Cakrabuna atau Pangeran Walangsungsang, meminta kepada Pangeran Cakrabuna untuk membuat padukuhan (tempat tinggal penduduk atau pemukiman.red) dan karena pada saat itu, Cirebon adalah hutan belantara, maka Pangeran Cakrabuna mematuhi petuah dari guru nya tersebut," ujar Sulama, saat ditemui Sabtu (25/12/2021).

Dikatakan Sulama, setelah hutan belantara yang diperintahkan gurunya untuk di bersihkan, kemudian hutan itu berkembang pesat menjadi sebuah kawasan yang banyak sekali orang yang datang.

"Setelah ramai, kemudian Syekh Nurjati menunjuk Pangeran Walangsungsang untuk memimpin pedukuhan baru itu, namun Pangeran Cakrabuna menolak secara halus perintah gurunya itu, Pangeran Walangsungsang berdalih ada yang lebih mampu untuk memimpin padukuhan Cirebon saat itu, dan Pangeran Walangsungsang meminta kepada Ki Danusela yang merupakan mertua nya ini untuk memimpin padukuhan itu," katanya.

H Sulama juga bercerita, setelah penunjukan Ki Danusela atau Ki gendeng Alang-alang ini jadi pemimpin, maka Ki Gede Alang-alang pun mendapatkan gelar Ki Kuwu. Jadi lanjut Sulama, Kuwu pertama di Cirebon itu adalah Ki Danusela atau Ki Gede Alang-alang.

"Pada Ki Danusela menjadi Kuwu, Pangeran Walangsungsang bertindak sebagai Pangraksabumi yaitu seorang yang memperhatikan dan memelihara kebaeradaan tanah pemukiman dengan gelar Ki Cakrabuna," jelasnya.

Pangeran Cakrabuna, menurut Sulama, menikah dengan anaknya Ki Danusela yakni Nyi Ratna Rilis atau Nyimas Kencana Larang atau yang mempunyai nama lain Nyi Mangunsari Ing Kamangunan dan dikaruniai 1 putra yang diberi nama Pangeran Cerbon.

"Setelah wafatnya Ki Danusela atau Mbah Kuwu pertama ini, Pangeran Cakrabuna kemudian diangkat menjadi Kuwu di padukuhan Cirebon itu, dan mendapatkan gelar Mbah Kuwu, dan bi bawah kepemimpinan Pangeran Cakrabuna, Cirebon berkembang pesat tidak hanya wilayah yang makin meluas, jumlah penduduk pun semakin bertambah banyak," tambahnya.
 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut