7 Makhluk Mitos bak Hewan di Film Fantasi yang Nyatanya Ada dalam Kehidupan

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Setidaknya ada 7 makhluk mitos yang diyakini sebagai khayalan ternyata memang ada di kehidupan nyata. Makhluk-makhluk tersebut menyerupai hewan yang berada di berbagai fim fantasi.

Dilansir dari jurnal PLOS Biology memperkirakan terdapat lebih dari 80 persen spesies di bumi masih belum ditemukan. Berdasarkan pernyataan itu, tidak menutup kemungkinan akan ada banyak makhluk mitos lainnya yang akan ditemukan di kemudian hari.

Lantas, apa saja makhluk mitos yang ternyata ada di dunia nyata? Berikut jawabannya dilansir dari iNews.id, Sabtu (11/2/2023).

Makhluk Mitos yang Ada di Kehidupan Nyata 

1. Platipus 

Platipus. Foto: iNews.id

Mungkin sebagian kita pernah menonton dan ingat film kartun berjudul "Perry si Platipus", hewan peliharaan keluarga Flynn-Fletcher, dan dianggap tidak berperasaan dan dijinakkan. 

Film kartun berjudul "Perry si Platipus". Foto: Wikipedia

Ternyata, platipus benar-benar nyata ada dalam kehidupan manusia. Ini terbukti pada tahun 1798, Kapten John Hunter dari Angkatan Laut Britania Raya mengirim kulit platipus dan sketsa binatang itu ke Inggris. Ia mendapatkannya dari perjalanannya di Australia.

Sayangnya, naturalis Eropa tidak percaya bahwa makhluk seperti itu ada di dunia. Namun ketika dilakukan penelitian lebih lanjut, mereka akhirnya percaya.

2. Paus Bertanduk

Di perairan Arktik yang dingin, terdapat ikan paus bertanduk satu yang menyerupai hewan dongeng kuda unicorn. Foto: iNews.id

Anda mungkin sering melihat unicorn bertanduk pada berbagai gambar yang disukai anak-anak perempuan. Ternyata, pada abad pertengahan hingga masa Renaisans diselidiki, benda-benda berbentuk kerucut yang berputar itu sebenarnya adalah gading narwhals, seekor paus Arktik yang dulunya diburu oleh bangsa Viking.

Pada tahun 1577, penjelajah Inggris Martin Frobisher memimpin ekspedisi di mana dia akhirnya menemukan narwhals mati, yang disebutnya sebagai unicorn laut. Dia kemudian mempersembahkan tanduk tersebut kepada ratu.

Editor : Miftahudin