get app
inews
Aa Read Next : Senjata Polisi Dirampas OTK di Pasar Ilaga, Pelaku Kabur ke Markas KKB di Distrik Gome Utara   

5 Fakta Pilot WNI Ditahan di Filipina, Pasok Senpi ke KKB Papua hingga Foto Bareng Lukas Enembe

Kamis, 12 Januari 2023 | 05:40 WIB
header img
Terkuak 5 fakta Anton Gobay, pilot WNI yang Pasok Senjata ke KKB Papua. Foto: iNews.id

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Terkuak 5 fakta pilot Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditahan di Filipina jadi pemasok senjata ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua

Anton Gobay, pilot WNI ditahan oleh pihak kepolisian Filipina atas kepemilikan senjata api ilegal. Dia ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina, sekitar 2 jam perjalanan udara dari Manila.

Dari hasil penyelidikan, ada dugaan senjata tersebut untuk mendukung gerakan terorisme Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Berikut 5 fakta penangkapan Anton Gobay pilot WNI pemasok senjata untuk KKB Papua.

1. Sosok Anton Gobay

Anton Gobay, WNI asal Papua yang berprofesi sebagai pilot di Filipina. Hubungan dirinya dengan KKB Papua masih terus diselidiki.

Berdasarkan informasi, Anton diketahui telah menikah dengan seorang perawat dan memiliki dua anak. Keluarganya tinggal di Kota Jayapura, Papua.

2. Kronologi Penangkapan

Anton Gobay membeli senjata dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu. Dia diduga membeli 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber 5.56, senilai 50.000 Peso tanpa amunisi. Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

"Dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram 9mm, senilai 45.000 Peso, tanpa amunisi," ujar Dedi, Rabu (11/1/2023).

AG ditangkap Kepolisian Filipina lantaran tidak mampu menunjukkan dokumen kepemilikan senjata tersebut, Sabtu (7/1/2023).

3. Pernah berfoto bersama Lukas Enembe

Usai penangkapan beredar foto Gubernur Papua Lukas Enembe berfoto bersama sejumlah pilot. Satu di antaranya ada Anton Gobay, berdiri di belakang tak jauh dari posisi Lukas Enembe yang duduk di tengah.

Sejauh ini belun diketahui kapan pengambilan foto tersebut maupun hubungan antara keduanya.

"Masih didalami," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti.

4. Kapolri utus timsus ke Filipina

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Hubinter Irjen Pol Krishna Murti mengerahkan tim khusus ke Filipina. Tujuannya untuk menyelidiki kasus satu (WNI) yang ditangkap otoritas Filipina.

"Sesuai arahan pimpinan (Kapolri) tim dari Hubinter, Bareskrim, dan BIN berangkat ke Filipina untuk berkoordinasi dengan KBRI dan kepolisian Filipina melakukan joint investigasi untuk mendalami kasus tersebut," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Senin (9/1/2023)

Dedi mengungkapkan yang bersangkutan tidak dapat memberikan dokumen yang sah kepemilikan senjata kepada kepolisian Filipina sehingga dilakukan penahanan. 

"Para pelaku tidak dapat menunjukkan dokumen kepemilikan senjata api atau ilegal sehingga ditahan oleh polisi setempat guna proses lebih lanjut," ucapnya. 

Pengutusan timsus ke Filipina telah diulas dalam artikel Pilot WNI Ditangkap di Filipina, Kapolri Kirim Tim Khusus.

5. Anton Gobay diduga pemasok senjata untuk KKB Papua 

Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti menyebut Anton Gobay, pilot WNI yang ditangkap di Filipina diduga sebagai pemasok senjata untuk KKB Papua.

"Iya benar KKB," kata Krishna saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023).

Krishna memastikan polisi akan terus mendalami hubungan Anton Gobay dengan kelompok separatis tersebut.

"Hubungannya sedang didalami," ujar Krishna.

Anton Gobay diduga pasok senpi untuk KKB Papua dapat dilihat lengkap pada ulasan artikel dengan judul Pilot WNI yang Ditahan di Filipina Beli Senpi untuk KKB Papua

Itulah 5 fakta tentang Anton Gobay, pilot WNI asal papua yang ditahan di Filipina akibat dugaan kepemilikan senjata api ilegal yang bakal dipasok ke KKB Papua.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut