Astronot China Sukses Tanam Beras dan Selada di Luar Angkasa

BEIJING, iNewsCirebon.id - China kembali membuat takjub dunia pasalnya astronot asal negara satu ini sukses menanam beras dan selada di luar angkasa.
Kru astronot Shenzhou 14, bukan saja berhasil membudidayakan beras dan selada, namun mereka berhasil membudidayakan berbagai tanaman lain di luar angkasa.
Para astronot membudidayakan beras dan biji selada Thale selama 120 hari. Prosesnya terus diobservasi mulai dari benih, kecambah, hingga reproduksi.
Sample tersebut dibawa oleh kru astronot Shenzhou 14 di stasiun luar angkasa Tiangong kembali ke Bumi pada 4 Desember 2022 untuk diteliti lebih lanjut.
Saat ini sampel tengah diteliti di Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) untuk pengujian.
Di sana diteliti bagaimana tanaman dapat tumbuh dengan gaya berat mikro yang berbeda dibandingkan dengan sampel yang ada di Bumi. China ingin mempelajari bagaimana tanaman dapat dibudidayakan di luar angkasa.
Zheng Huiqiong, peneliti di Center for Excellence in Molecular Plant Science di bawah CAS menjelaskan bahwa menanam tanaman merupakan tantangan bagi astronot, seperti dikutip dari SindoNews pada Senin (12/12/2022).
"Kesulitan terbesar adalah memastikan tanaman melewati setiap tahap pertumbuhan, dan dapat tumbuh normal," terangnya.
Lebih dari 30 tahun, China telah melakukan eksperimen dengan beras dan tanaman lain di luar angkasa. Negara ini mengirimkan benih ke orbit untuk perjalanan singkat, terpapar ke lingkungan radiasi yang lebih tinggi dari orbit rendah Bumi.
Setelah melalui proses mutagenesis ruang, tim kemudian mencari beras dengan mutasi genetik yang meningkatkan hasil atau ketahanannya terhadap penyakit.
Menurut Huiqiong, kendala utama untuk menyelesaikan siklus hidup tanaman di luar angkasa adalah ruang yang terbatas dan lingkungan buatan.
Walau begitu, ketimbang melihat seluruh siklus hidup beras, para ilmuwan lebih tertarik mempelajari tentang potensi menanam sayuran dan produksi makanan untuk perjalanan ruang angkasa yang jauh.
Tak hanya itu, kabarnya China juga berencana membangun Stasiun Penelitian Bulan Internasional.
Editor : Miftahudin