Ternyata Ini Pemilik Royal Ambarrukmo, Hotel Legendaris Tempat Pernikahan Kaesang dan Erina

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Pemilik Royal Ambarrukmo yang jadi tempat pernikahan Kaesang dan Erina, akhirnya turut menjadi sorotan. Banyak yang bertanya siapakah pemilik hotel legendaris tersebut?

Pernikahan Kaesang dan Erina tinggal menghitung hari dan akan digelar pada Sabtu, 10 Desember 2022, bertempat di Pendopo Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.

Royal Ambarrukmo Yogyakarta merupakan hotel legendaris yang memiliki nilai-nilai sejarah. Lantas sebenarnya siapa pemilik Royal Ambarrukmo tersebut?

Melansir IDX Channel, jika kembali pada sejarah, Royal Ambarrukmo didirikan pertama kali oleh Keraton Yogyakarta sehingga kepemilikannya saat ini dipegang oleh Keraton Yogyakarta.

Adapun peran Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pengawas pengoperasian dari tempat tersebut.

Bangunan Royal Ambarrukmo diketahui termasuk ke dalam kategori bangunan cagar budaya Yogyakarta.

Ambarrukmo sendiri sebenarnya merupakan sebuah kawasan yang terdiri dari beberapa bangunan berupa pusat pembelanjaan dan hotel.

Sebelumnya kawasan Ambarrukmo merupakan sebuah taman kerajaan yang dibangun pada sekitar 1823-1826, atau pada masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono V. 

Pada akhir abad 18, taman tersebut dialihfungsikan sebagai gerbang penyambutan dari para tamu keraton.

Selanjutnya, pada masa kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono VII, dibuatkan sebuah bangunan pesanggrahan untuk melengkapi kawasan tersebut. 

Seiring berjalannya waktu, pihak keraton menilai kawasan Ambarrukmo merupakan lokasi strategis sehingga dikembangkan dengan melengkapi hotel dan juga pusat perbelanjaan.

Dalam kawasan yang sama, terdapat juga beberapa bangunan cagar budaya, seperti Bale Agung, Ndalem Agung, Gadri, Bale Kambang, dan lain-lain. 

Menurut informasi yang beredar, properti hotel yang ada di kawasan Ambarrukmo menggandeng pihak ketiga dengan skema Build Operating Transfer (BOT). 

Demikianlah informasi pemilik Royal Ambarrukmo yang ternyata dimiliki oleh pihak keraton Yogyakarta.

Editor : Miftahudin