Pria Ini Punya Pekerjaan Unik, Rela Dibayar untuk Dipukuli Orang

JAKARTA, iNews.id - Seorang pria di Turki mempunyai pekerjaan yang terbilang unik. Pasalnya, pekerjaan yang disebut dengan 'stress coach' itu membuat dia rela dibayar untuk dipukuli.
Melansir Oddity Central, Minggu (12/12/2021), pria tersebut bernama Hasan Riza Gunay. Dia telah memulai pekerjaannya sejak 2010.
Pekerjaan itu dia lakukan karena terinspirasi dari sebuah film Turki berjudul Sark Bulbulu (Eastern Nightingale), di mana sang tokoh protagonis secara sukarela membiarkan dirinya untuk dipukuli.
Dari film tersebut, Hasan sadar bahwa memukuli seseorang dapat menjadi salah satu cara melepas stres, selain olahraga, meditasi, atau pun tidur.
Hasan lantas memutuskan untuk menjadikan hal tersebut sebagai ide bisnisnya. Dia rela dipukul orang asing dan tidak akan memukul balik demi mendapat uang.
"Kebanyakan klienku mengalami depresi atau serangan panik atau stres karena rutinitas harian mereka," ujarnya kepada agensi berita Turki, Anadolu.
Hasan menyebut pekerjaannya sebagai stress coach, karena dia membantu orang lain dalam melepas rasa stres mereka. Dia berharap, kelak akan ada seseorang yang mau mengambil alih bisnisnya, sebelum terlalu tua untuk terus dipukuli.
"Aku ingin melatih orang lain yang tertarik untuk menjadi stress coach dan memberikan sarung tanganku kepada generasi baru," tutur Hasan.
Hasan memiliki beberapa metode yang dia tawarkan kepada kliennya untuk melepas stres. Biasanya, para klien hanya membutuhkan seseorang untuk melampiaskan amarahnya.
Namun, ada kalanya Hasan memakai topeng dengan foto wajah orang yang dibenci kliennya untuk mendorong mereka memaki serta mengeluarkan semua rasa frustrasi.
Sebagian besar klien Hasan adalah wanita yang kekuatannya setara dengan anak laki-laki berusia 12 hingga 14 tahun. Oleh karena itu, dia tidak terlalu khawatir akan terluka.
Ditambah, dia hampir selalu memakai alat pelindung dan berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugarannya. Dia pun merasa aman menghadapi klien-kliennya.
Hasan akan memberikan waktu sebanyak 10-15 menit per sesi. Setiap harinya, dia hanya menerima empat klien. Di samping itu, Hasan akan mengecek terlebih dahulu apakah kliennya punya alasan kuat untuk mengeluarkan amarah.
Pasalnya, dia tidak akan menerima orang yang datang untuk bersenang-senang. Hasan menegaskan bahwa dia adalah stress coach, bukan penghibur.
Hasan Riza Gunay akan meminta kliennya menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa dia melakukan hal tersebut secara sukarela. Ini dilakukan agar klien Hasan tidak khawatir akan adanya konsekuensi legal jika Hasan kerap terluka dalam sebuah sesi.
Editor : Miftahudin