JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat APBN sudah tekor atau mengalami defisit Rp219,3 triliun per Mei 2021, atau setara dengan 1,32 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan posisi defisit APBN pada Mei 2021, mengalami peningkatan sebesar 22,24 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Rinciannya, pendapatan negara pada Mei 2021 tercatat mencapai Rp726,4 triliun, meningkat sebesar 9,54 persen secara tahunan.
Kemudian, penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp558,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp167,6 triliun.
“Sampai dengan Mei 2021, defisit APBN mencapai Rp219 atau 1,32 persen dari PDB,” kata Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (21/6/2021).
Sedangkan untuk belanja negara yang mencapai Rp945,7 triliun berasal dari belanja pemerintah pusat yang terdiri dari kementerian/lembaga (K/L) dan belanja non K/L sebesar Rp647,6 triliun, dan realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp298 triliun.
Menkeu menambahkan pembiayaan lebih tinggi atau Rp309,3 triliun, karena memang pemerintah melakukan pembiayaan front loading dalam mengantisipasi suku bunga atau inflasi yang terjadi di Amerika Serikat.
"Pemulihan ekonomi kita akan terus bertumpu pada penanganan kesehatan, kemudian realisasi program PEN dan melakukan reformasi struktural," ujar Sri Mulyani.
Editor : Miftahudin