Mengenal MS Kurnia, Tokoh Pelopor Supermarket Hero

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Kisah MS Kurnia, pelopor berdirinya supermarket pertama di Indonesia, yakni Hero Supermarket menarik untuk diulas.
Muhammad Saleh Kurnia atau MS Kurnia, menjadi bukti kesuksesan harus diraih dari kerja keras. Bagaimana tidak, Kurnia yang berasal dari keluarga sederhana ini akhirnya dikenal sebagai supermarket pertama di Indonesia,yaitu Hero Supermarket.
Mengutip MNC Portal Indonesia,Sabtu (29/10/2022), MS Kurnia lahir di Sukabumi, Jawa barat, 1 Desember 1934. Orang tuanya adalah pemilik toko kelontong. Itu sebabnya, masa kecil Kurnia lebih banyak dihabiskan untuk membantu orang tuanya berdagang, daripada bermain dengan anak-anak sebayanya.
Saat berusia 9 tahun, Kurnia harus menghadapi kenyataan menyedihkan karena toko orang tuanya habis dibakar tentara Jepang. Keluarga Kurnia kemudian pindah ke Jakarta dan memulai usaha jualan makanan dan minuman di sebuah toko kecil di kawasan Pintu Besar, Jakarta Pusat.
Keinginannya membantu orang tua membagun bisnis dari nol demi memenuhi kebutuhan hidup membuat Kurnia bercita-cita suatu saat dapat menjadi pebisnis besar. Tanpa mengenal lelah, sepulang sekolah Kurnia langsung bekerja membantu usaha jualan makanan orang tuanya. Dari kerja keras tersebut, Kurnia bisa mengumpulkan uang.
Pada 1954, Kurnia dan kakak laki-lakinya yakni, Wu Guo Chang mulai menekuni bisnis dengan mendirikan CV yang diberi nama CV Hero yang bergerak di impor barang kebutuhan masyarakat dalam skala kecil.
Usaha tersebut berjalan lancar, namun pada 1959 sang kakak mengundurkan diri dari CV tersebut. Kurnia tetap menjalankan usaha tersebut dengan menjadi distributor produk makanan dan minuman impor.
Usaha tersebut berjalan lancar, namun pada 1959 sang kakak mengundurkan diri dari CV tersebut. Kurnia tetap menjalankan usaha tersebut dengan menjadi distributor produk makanan dan minuman impor.
Ketika berkesempatan berkunjung ke Singapura, Kurnia tidak hanya berlibur tetapi menyempatkan diri untuk melakukan survei dengan mengunjungi supermarket satu persatu.
Hal ini yang kemudian menginspirasinya untuk membuka supermarket begitu pulang ke Indonesia. Pada 23 Agustus 1971, Kurnia mendirikan Mini Supermarket Hero yang sekaligus menjadi supermarket pertama di Indonesia.
Supermarket Hero pertama itu berlokasi di Jl. Falatehan No.23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Seiring perkembangan bisnisnya, pada 1973, CV Hero dikukuhkan menjadi PT Hero Supermarket.
Perjalanan bisnis yang digeluti Kurnia tak selamanya berjalan mulus. Produk makanan yang dijualnya di terkadang banyak terbuang karena tidak terjual.
Tak kehabisan akal, Kurnia kemudian berinovasi dengan membangun gudang spesial untuk makanan segar dan mengatur waktu kerja para pegawainya agar kesegaran produk tetap terjaga.
Salah satu inovasi yang dilakukan Kurnia adalah membuka supermarket pada hari Minggu dan hari libur. Baginya, hari libur tersebut justru dapat menjadi kesempatan untuk memperoleh pembeli khususnya keluarga yang menghabiskan waktu liburan bersama.
Hal tersebut membuat supermarket yang dibangunnya menjadi pelopor jam belanja alternatif di Indonesia. Pada 1989, Hero yang pada saat itu sudah memiliki 26 gerai dan 3.000 pemasok pun melantai di bursa efek Indonesia (BEI) dengan kode HERO.
Pada Mei 1992, Kurnia meninggal dunia. Usaha yang dirintisnya kemudian diteruskan oleh putranya, Ipung Kurnia, dan berkembang pesat. Pada 2002, Hero Group meluncurkan hipermarket Giant yang merupakan lisensi dari Malaysia. Giant didirikan dengan konsep yang berbeda karena menyediakan pilihan barang yang lebih beragam, dari bahan makanan hingga peralatan rumah tangga.
Saat ini, Hero Group tercatat sebagai salah satu perusahaan retail besar di Indonesia, dengan berbagai jaringan, meskipun Giant akhirnya ditutup. Saat ini, Hero Group lebih fokus mengembangkan Guardian, Ikea dan Startmart.
Editor : Miftahudin