get app
inews
Aa Read Next : Terima Penghargaan, Pembangkit Cirebon Power Dinilai Paling Andal

Senjata Tradisional Mematikan yang Ditakuti Dunia, Nomor 1 Ada di Indonesia

Jum'at, 03 Desember 2021 | 19:55 WIB
header img
Senjata tradisional paling mematikan yang ditakuti dunia, salah satunya Urumi asal India (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id - Senjata tradisional paling mematikan yang ditakuti dunia mewarnai perjalanan sejarah suatu bangsa, tak terkecuali Indonesia. Senjata-senjata ini lazim digunakan saat perang, seperti saat para pejuang Tanah Air mengusir penjajah Belanda. 

Secara umum, senjata merupakan alat yang digunakan untuk mekanisme pertahanan diri maupun menyerang lawan. Senjata sejak lama digunakan, selain sebagai pertahanan diri juga sebagai status sosial. Ibarat dua sisi mata uang, senjata dapat bermanfaat namun di sisi lain dapat mematikan.  

Senjata-senjata tersebut mengalami pengembangan sesuai tuntutan, namun tak menghapus identitas tradisional suatu wilayah yang menggunakannya. Berikut senjata tradisional paling mematikan yang ditakuti di dunia: 

1. Bambu Runcing 

Masyarakat Indonesia tentu mengenak bambu runcing, senjata sederhana ini punya andil dalam perjuangan kemerdekaan, mengusir penjajah dengan persenjataan modern saat itu. Bagian ujungnya yang runcing mudah menembus kulit musuh, bahkan mengoyak daging. 

Sekali pun korbannya masih hidup, luka yang diakibatkannya sulit disembuhkan. Selain itu terkadang di ujung lancipnya dibubuhi racun mematikan. 

Beberapa keunggulan dari babmbu runcing adalah bobotnya yang ringan sehingga mempermudah mobilitas pengguna saat perang. Selain itu, tanaman bambu saat masa perjuangan kemerdekaan mudah ditemukan.  Proses pembuatannya juga mudah, sehingga tidak perlu waktu lama untuk menghasilkan satu bambu runcing.

Salah satu tokoh pejuang kemerdekaan yang dikaitkan dengan bambu runcing adalah KH Subchi dari Parakan, Temanggung, Jawa Barat, bahkan dia digelari Jenderal Bambu Runcing. Dia dikenal sebagai penasehat BMT (Barisan Muslimin Temanggung) yang kemudian dikenal menjadi Barisan Bambu Runcing.

Untuk mengingatkan generasi muda akan peran dari bambu runcing, senjata ini diabadikan di Monumen Yogya Kembali Lihat juga: Hai Ladies, Ternyata Ini Yang Membuat Cowok Sering Minder

2. Chakram 

Chakram merupakan senjata tradisional berbentuk lingkaran. Chakram mempunyai sisi tajam sehingga dapat mengiris lengan dan kaki dengan mudah. Senjata ini biasanya digunakan oleh Sikh tingkat tinggi. Berasal dari India, chakram mempunyai ukuran beragam, mulai dari 12 sampai 30 sentimeter dengan diameter 20 cm. 

Biasanya chakram digunakan dengan dilempar secara vertikal.  

3. Zweihander 

Zweihander merupakan pedang yang biasa digunakan pasukan Jerman dan Swiss. Pedang ini diciptakan pertama kali ketika Perang Italia pada 1494. Pengguna wajib memegang dengan kedua tangan supaya efek ayunannya lebih maksimal. 

Konon, pedang Zwihander mampu memotong leher 7 orang sekaligus dalam sekali tebasan.  

4. Kyoketsu-Shoge 

Kyoketsu-shoge mirip dengan celurit dengan dua bilah. Bentuknya ada yang lurus dan melengkung. Kyoketsu-shoge juga dikaitkan dengan tali tebal yang terhubung dengan lingkaran seperti cakram.  

Senjata ini bisa digunakan untuk menjerat pedang dan merobeknya dari tangan lawan. Tali dan lingkaran seperti cakram digunakan untuk membungkus kaki musuh dan membuat mereka tersandung.

 4. Atlatl 

Senjata tradisional ini merupakan alat pelempar batu, tombak, atau panah yang biasa digunakan bangsa Aztec di Meksiko. Namun biasanya senjata tradisional ini dipasangkan dengan panah khusus yang disebut Tlacochtli. 

Atlatl bisa melontarkan proyektil lebih jauh dan kuat dibandingkan ketika dilontarkan dengan tangan biasa. 

5 Urumi 

Dari bentuknya saja, Urumi terlihat sangat menyeramkan. Urimi pada dasarnya adalah pedang, meskipun bentuknya jauh berbeda dari yang ada. 

Jika pedang pada umumnya hanya memiliki satu bilah, namun Urumi memiliku beberapa sulur bilah fleksibel. Saat diayunkan, musuh tidak bisa menerka bilah mana yang bakal mengenai. 

Pedang ini memiliki nama lain 'surul pattakahthi', senjata perang yang biasa digunakan oleh orang-orang di Kerala, India. Panjangnya sekitar 121,92 sampai 167,64 cm. 

6. Tombak Api 

Tombak api atau fire lance merupakan senjata mesiu yang muncul di abad ke-10 di China atau selama Perang Jin Song. Pada tombak itu terdapat perangkat piroteknik kecil yang melekat pada senjata seperti tombak. 

Saat bubuk mesiu meningkat, pelepasan bahan peledak meningkat. Puing-puing atau pelet ditambahkan untuk memberikan efek kombinasi penyembur api.  

Senjata ini dianggap sebagai senjata proto-gun, pendahulu meriam tangan dan leluhur dari semua senjata api.

7. Shotel 

Pedang Shotel disebut paling kuat dan berbahaya berasal dari masa Ethiopia Kuno. Desainnya terbilang unik, dengan panjang 40 cm dan memiliki bentuk sarung sama dengan pedang melengkung. Memiliki bentuk sabit dan sengaja didesain agar mudah untuk menembus perisai lawan dan pastinya mudah merobek organ vital. 
Pedang Shotel ini diperkirakan telah ada pada abad ke-18. 

8. Madu

Keberadaan madu tak bisa dilepaskan dari larangan membawa senjata terhadap kaum Muslim dan Hindu di India dalam kehidupan sehari-hari. Mereka lalu melakukan improvisasi untuk melindungi diri sehingga munculah madu.  

Senjata itu awalnya dibuat dari dua tanduk kerbau India yang terhubung tegak lurus oleh mistar. Madu digunakan dalam maankombu, seni bela diri India berbasis senjata kuno. 

Ada beberapa variasi madu, termasuk satu dengan tambahan tip baja dan perisai, membuatnya menjadi senjata efisien. 

9. Kakute 

Kakute merupakan senjata cincin yang biasanya digunakan oleh Kunoichi atau ninja perempuan. Di dalamnya tersimpan bubuk racun sangat mematikan. Kakute biasanya terbuat dari metal atau kayu.  

10. Khopesh 

Dilihat dari bentuknya, Khopesh lebih mirip pengait daripada pedang. Senjata yang mirip dengan celurit dengan kedua sisi sama tajam ini digunakan orang-orang Mesir kuno. Rata-rata Khopesh memiliki panjang sekitar 50 sampai 60 cm dan dan terbuat dari perunggu atau besi.  

Senjata ini diperkirakan sudah ada sekitar abad ke-3 Sebelum Masehi (SM) dan digunakan sampai 1300.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut