get app
inews
Aa Text
Read Next : Trias Politica Visit Chapter Cirebon: Pendidikan Politik Inovatif untuk Pelajar SMA

Singgung Alasan Penuruan Baliho Habib Rizieq, Jenderal Dudung: Mendidih Darah Saya!

Rabu, 01 Desember 2021 | 10:13 WIB
header img
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (Foto: Tangkapan Layar)

JAKARTA, iNews.id - Kepala Kesatuan Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman kian melambung pasca dilantik menggantikan Jenderal Andika Perkasa, yang sekarang menjadi Panglima TNI.

Sebelumnya Dudung mendapat sorotan saat menjadi Pangdam Jaya setelah memerintahkan jajarannya untuk menurunkan sejumlah baliho milik FP*.

Lewat podcast Deddy Corbuzier, Selasa (30/11/2021), Dudung mengenang kisahnya saat itu ketika menurunkan baliho-baliho FP* tersebut

Hal ini bermula dari Dudung yang baru saja memasuki area Kodam Jaya.

Dirinya melihat baliho-baliho bergelimpangan.

“Saya baru masuk ke Kodam Jaya, udah ngelihat banyak baliho bergelimpangan. Isinya ya seruan untuk jihad lah, yang berbau agama lah. Itu baliho juga disembah-sembah,” ungkapnya ke Deddy Corbuzier.

Setelahnya, Dudung mempelajari video-video milik Pemimpin FP*, Rizieq Shihab.

Dirinya mengaku emosi mendengar perkataan Rizieq Shihab terhadap pemerintah.

Saya pelajari video dari Rizieq Shihab. Mendidih darah saya melihat penghinaan itu. Nama presiden kita diganti-ganti jadi yang aneh-aneh,” tuturnya.

Dudung lantas bergerak untuk menertibkan baliho-baliho tersebut.

Bekerja sama dengan Polisi, Pol-PP, serta TNI dan surat dari Walikota, Dudung menurunkan baliho-baliho milik FP* ini.

“Ada 338 baliho totalnya. Dan mereka (FP*) datang jam 11 malam, minta semuanya itu dipasang lagi. Gendeng,” tegas Dudung.

Menurutnya, anggota-anggota FP* datang ke kepolisian membawa parang dan meminta untuk mengembalikan baliho mereka dan dipasang kembali.

Dia melanjutkan, Polisi dan Pol-PP sudah ketakutan dengan ancaman ini.

“Makin mendidih darah saya. Saya bilang kalian siapa. Dan saya mikir, negara harus hadir. Nggak bisa didiamkan terus-terusan, kalau nggak bisa bahaya,” pungkasnya.

 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut