WINA, iNews.id - Ada-ada saja cara yang dilakukan untuk mengajak orang mau disuntik vaksin. Seperti yang dilakukan sebuah rumah bordir alias lokalisasi di Austria ini, menawarkan masuk gratis bagi siapa saja yang bersedia disuntik vaksin Covid-19.
Pria hidung belang yang mau divaksin, dapat layanan gratis sauna seksual dengan wanita pilihan selama 30 menit.
Rumah bordil yang menawarkan layanan gratis itu adalah Funpalast yang berbasis di Wina. Tawaran itu berlaku bagi mereka yang bersedia melakukan vaksinasi di klinik yang didirikan di fasilitas pemuas syhawat tersebut.
Rumah bordil itu mengatakan, proyek yang dimulai pada 1 November merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pendapatan setelah penurunan jumlah klien karena tingkat vaksinasi yang rendah.
Hingga saat ini, hanya sekitar 65 persen orang Austria yang divaksinasi lengkap dan mereka yang belum divaksinasi dilarang masuk ke restoran, hotel, salon tata rambut, dan acara publik besar.
Tawaran dari rumah bordil itu diumumkan pada Jumat malam pekan lalu setelah Austria melihat tingkat infeksi yang meningkat pesat.
Menurut laporan Mail Online, Rabu (10/11/2021), vaksin akan ditawarkan setiap Senin dari pukul 16.00 sore hingga 22.00 malam pada bulan November untuk mendorong pria mendapatkan suntikan dengan imbalan voucher klub sauna senilai 40 euro.
Anak laki-laki berusia 14 tahun, menurut laporan itu, diizinkan menggunakan klinik asalkan mereka didampingi oleh orang dewasa.
Para wanita juga didorong untuk mengunjungi rumah bordil itu—guna mendapatkan vaksin—untuk mematuhi undang-undang kesetaraan Austria.
“Karena pandemi, kami mencatat penurunan 50 persen [pada klien], dengan inisiatif ini kami berharap jumlah pelanggan akan meningkat lagi,” kata rumah bordil tersebut.
Pemilik Funpalast menambahkan rumah bordil itu terletak di dekat monumen pelukis Gustav Klimt.
Pihak berwenang Austria mengatakan mereka akan meningkatkan pemeriksaan polisi untuk menegakkan aturan baru bagi orang yang tidak divaksinasi.
Pemerintah memperkirakan masa transisi empat minggu untuk mendorong yang tidak divaksinasi untuk mendapatkan suntikan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta