BANDUNG, iNews.id - Bandung-Kontingen Jawa Barat di Peparnas XVI Papua 2021 terus mematangkan persiapan jelang mentas pada pertandingan pertama pada 8 November 2021. Status juara umum menjadi target yang akan dikejar untuk kembali membawa kebanggaan kepada masyarakat Jabar.
Diketahui, Peparnas XVI Papua 2021 sendiri dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin, Jumat (5/11/2021).
Ketua Kontingen Jawa Barat pada Peparnas XVI Papua Dedi Supandi mengatakan, sejumlah persiapan terus dilakukan oleh pihaknya sejak mendarat di Bumi Cendrawasih pada Selasa 2 November 2021 lalu.
"Jawa Barat sangat siap untuk mentas di seluruh pertandingan, selama di Papua kita masih mengadakan latihan pada beberapa titik lokasi. Kita berupaya berkerjadama dengan Kodam setempat untuk meminjam beberapa fasilitas untuk lokasi latihan itu," ujar Dedi Supandi via sambungan telepon, Jumat (5/11/2021).
Diketahui, pada pesta olahraga multicabang terbesar nasional bagi atlet penyandang disabilitas kali ini akan mempertandingkan 12 cabang olah raga. Di mana kontingen Jabar sendiri bakal berpartisipasi pada seluruh cabang olah raga yang dipertandingkan tersebut.
"Diharapkan kami bisa membawa pulang sekitar 130 medali emas, 90 perak, dan untuk perunggu 70 medali. Jika itu bisa kita rebut maka status juara umum bisa dihadirkan," ucapnya.
Diketahui, berdasarkan laman www.peparnas16papua.com dalam informasi terkininya menunjukkan adanya peraturan bagi para atlet paralimpiade. Di mana atlet yang pernah turun di ajang internasional hanya mendapat kesempatan berlaga pada satu nomor pertandingan.
Menurut Dedi, di satu sisi regulasi tersebut cukup positif karena mendukung upaya regenerasi atlet nasional. Namun di balik itu, aturan anyar ini menjadi tantangan bagi Jabar.
Mengingat, cukup banyak atlet Jabar yang langganan mentas di ajang internasional kini harus beristirahat pada ajang Peparnas XVI Papua 2021.
"Di Jabar ini ada 75 orang atlet nasional, itu cukup banyak. Akhirnya setelah diseleksi hanya 20 orang atlet yang bisa mengikuti sesuai dengan cabang olah raga keahliannya. Aturan ini menjadi tantangan bagi kamu, walaupun
secara pengembangan atlet ini bagus juga, karena tujuannya regenerasi," papar pria yang juga menjabat sebagai Kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat ini.
Dedi meniliai, kompetisi pada Peparnas XVI Papua ini pun akan lebih sengit. Mengingat setelah Jabar sukses menyabet gelar juara umum pada PON XIX Papua, otomatis provinsi lainnya akan bermain all out lantaran semakin terpacu untuk mengamankan gelar juara umum di Peparnas XVI Papua.
Dedi mengaku, dari 12 cabang olah raga yang dipertandingan sedikitnya terdapat empat cabang olah raga yang diunggulkan oleh Jabar. Lima cabang olah raga itu, yakni atletik, renang, tenis meja dan panahan.
"Pada atletik kami targetkan 50 medali emas, di cabor renang 20 medali emas. Kita juga targetkan mengamankan medali sebanyak-banyaknya untuk cabor tenis meja dan panahan. Pada 2016 Jabar kan juara umum, sekarang juga kami targetkan kembali juara umum," kata Dedi.
Lebih lanjut, pihaknya juga terus memastikan kesiapan mental para atlet yang akan berlaga agar tetap terjaga. Selain mengupayakan tersedianya sarana pendukung, atlet yang notabene penyandang disabilitas ini pun terus mendapatkan pendampingan.
"Arahan kita kepada teman-teman jangan sampai atlet itu direpotkan dengan banyak urusan, dan jangan sampai mereka kecewa terhadap pesiapan maupun saranan dan yang lainnya. Jadi para atlet yang akan bertanding ini dengan semaksimal mungkin harus diperhatikan kesiapkannya agar tetap fit," pungkas Dedi.
Editor : Miftahudin