Pupuk Organik Cair Karya Anggota Satpol PP Mampu Tingkatkan Produksi Tanaman Pangan Hingga 50 Persen

KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Supardi, anggota Satpol PP Kabupaten Cirebon berhasil menciptakan Pupuk Organik Cair (POC) yang mampu meningkatkan produksi tanaman pangan hingga 50 persen.
Berawal dari Keprihatinannya terhadap penggunaan pupuk kimia yang banyak dilakukan oleh petani, Supardi yang juga ketua kelompok tani Berkah Mandiri yang berada di Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon ini menciptakan POC dengan bahan seperti kotoran hewan, serta bahan lainnya yang mudah didapat disekitar.
"Kami dari kelompok tani Berkah Mandiri, melakukan uji coba dengan POC yang kami buat, dengan tanaman kacang ijo, berhasil menghasilkan sekitar 1.2 ton, sedangkan kalau menggunakan pupuk kimia hasilnya hanya 6-7 kwintal saja," ujar Supardi, saat ditemui Jumat (8/10/2021).
Dikatakan Supardi, menggunakan pupuk organik pada tanaman kacang ijo perbedaan sangat mencolok seperti daun lebih hijau dan tahan hama, tapi pakai pupuk kimia daun cepat kuning dan mati.
“Panen juga bisa empat kali panen, tapi non organik hanya dua kali saja, buah kacang ijo juga akan lebih besar,” terang Supardi.
Supardi mampu membuat pupuk organik cair yang bisa membuat hasil tanaman menjadi meningkat penghasilannya hingga 50 persen dengan biaya produksi sangat kecil. Bahkan Supardi bukan hanya membuat pupuk organik cair saja, tapi ia juga membuat pestisida nabati yang bisa membunuh hama-hama tanpa menggunakan bahan kimia.
“Dengan modal seadanya, saya mulai membeli bahan-bahan untuk pembuatan pupuk organik cair seperti tomat, air kelapa, urin kelinci dan kambing, telur ayam, serta bahan-bahan makanan yang tidak terpakai,” katanya.
Kemudian, lanjut dia, bahan-bahan tersebut diblender atau dicacah untuk difermentasi dan diinapkan selama tujuh hari hingga bisa dibuat pupuk organik cair.
Ia sangat berharap kepada dinas terkait pemerintah daerah kabupaten Cirebon untuk bisa mensosialisasikan pupuk organik kepada para petani, mengingat sampai saat ini para petani sepertinya sangat enggan menggunakan pupuk organik.
“Ini harus ada keterlibatan dinas terkait agar para petani bisa mengenal pupuk organik, bukan sebaliknya malah mengenalkan pupuk kimia kepada para petani.” ungkapnya.
Editor : Miftahudin