KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Cirebon ke 450, Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar berbagai kegiatan salah satunya adalah pagelaran seni tradisional seperti seni Brai disambut positif oleh kalangan seniman.
Adanya kegiatan yang diselenggarakan UMC yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon dan pihak terkait lainnya ini diharapkan menjadi titik awal bangkitnya seni tradisional yang ada di Cirebon.
Hal ini disampaikan oleh Kang Ace yang merupakan pegiat seni Brai yang berasal dari desa Wangunharja, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.
"Seni Brai Sekar Pusaka yang berasal dari Desa Wangunharja, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon ini adalah salah satu seni tradisional dari ratusan seni yang ada di Kabupaten Cirebon, saya berharap dari kegiatan ini, seni Brai akan kembali bangkit dan mendapatkan tempat di masyarakat," ujar Kang Ace, Sabtu (9/4/2022).
Brai, menurut Kang Ace, memiliki makna padang (terang) dan memiliki kitab yang bernama Nuska yang masih utuh sampai sekarang. Nuska sendiri bisa berarti nerusaken sing langka (meneruskan yang tidak ada).
Seni Brai, kata Kang Ace, merupakan lantunan shalawat dan puji-pujian yang diiringi alat musik terdiri dari 4 rebana besar, 1 kendhang, dan tutukan.
“Kalau lihat dari bukunya, Seni Brai ini sudah ada dari 350 tahun yang lalu dan ini merupakan kesenian asli Cirebon,” tandasnya.
Ditambahkan Kang Ace, gelaran seni tradisional diharapkan tidak dilaksanakan pada momentum tertentu saja namun dapat dilaksanakan setiap saat seperti hajatan dan lain sebaginya.
"Ini semua butuh dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat, agar kedepan seni tradisional bisa kembali bangkit dan tidak punah dimakan zaman," tambahnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait