TEGAL, iNews.id - Di masa Pandemi seperti ini setiap orang harus dapat meningkatkan imunitas tubuhnya untuk dapat melawan Covid-19.
Madu, salah satu produk yang banyak di konsumsi pada masa seperti ini karena dipercayai kandungan anti oksidan dan anti bakterinya mampu meningkatkan kekebalan tubuh seseorang.
Madu dirasa memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh manusia, Tejo Asmoro warga asal Tegal termotivasi untuk secara kreatif dan inovatif mengembangkan budidaya lebah.
Sebuah Tempat Pemakaman Umum di Kelurahan Tunon, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal di sulap menjadi tempat budidaya lebah madu.
Adanya beragam tanaman buah yang ada di TPU Syekh Sayid Fatunonnurrozi itu turut mendukung budidaya lebah ini.
Tejo Asmoro yang dikenal sebagai pawang lebah ini mengajak juru kunci makam untuk menanam dan merawat tanaman buah yang disukai lebah untuk berkoloni, sehingga rasa madu akan menyerupai rasa buah di dekatnya. Selain itu, TPU tersebut jauh dari rasa angker.
Juru kunci makam diajarkan cara budidaya lebah madu jenis Avis Cerna (lebah lokal) yang biasa hidup di tanaman buah, seperti kakao dan ada juga Lebah Klanceng yang hidup di pohon bambu.
Juru kunci makam mendapat pelatihan singkat dari instruktur peternak lebah yang tergabung dalam asosiasi perlebahan indonesia (API). Mulai dari cara memindahkan sarang lebah ke dalam kotak, hingga cara memanen madu.
“Berbeda dengan Lebah Klanceng yang tidak menyengat, Lebah Avis Cerna menyengat dan bisa untuk terapi,” kata Tejo Asmoro, Jumat (27/8/2021).
Melalui budi daya lebah madu, juru kunci tidak hanya rutin merawat atau membersihkan pemakaman. Namun sekaligus memperoleh nilai tambah dari hasil penjualan madu yang dikembangkan.
Juri kunci pemakaman Syeh Sayid Fanunnorrozi, Suwardi mengaku selama ini hanya menerima upah dari jasa permakaman. Namun karena ada pihak yang peduli, makam bisa mendapatkan nilai tambah dari hasil panen madu.
Sejumlah peziarah juga disuguhi minuman jahe madu usai berziarah guna menambah imunitas tubuh.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait