JAKARTA, iNews.id - Abraham Lunggana yang akrab disapa dengan nama Haji Lulung meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021). Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, tutup usia setelah dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita karena mengalami serangan jantung, pada awal Desember 2021.
Kabar meninggalnya Haji Lulung dibenarkan oleh Ketua DPP PPP Achmad Baidowi. "Baru saja kabar dukacita. Ketua DPW PPP DKI abanda Haji Lulung Meninggal Dunia pada Selasa, 14 Desember 2021, Jam: 10.51 WIB di RS Harapan Kita,” kata Achmad Baidowi, pada Selasa (14/12/2021).
Haji Lulung mulai menjadi sorotan karena sering berseteru dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Salah satu hal yang kerap membuat keduanya berseteru adalah soal penataan kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Mengutip berbagai sumber, Haji Lulung yang lahir di Jakarta, 24 Juli 1959 ini, memang sudah dikenal masyarakat Tanah Abang karena nyaris menguasai seluruh lini bisnis di sana, mulai dari jadi juragan parkir, memiliki perusahaan pengamanan, koperasi, advokasi, hingga persewaan kios.
Beberapa perusahaannya ialah PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, PT Satu Komando Nusantara, PT Tujuh Fajar Gemilang hingga Koperasi Kobita. Haji Lulung juga memiliki kantor advokasi bernama Lunggana Advocate & Friends. Tidak tanggung-tanggung, jumlah karyawan yang bekerja di sejumlah perusahaan Haji Lulung disebutkan mencapai 7.000 orang.
Kerajaan bisnis yang dibangun Haji Lulung di kawasan Tanah Abang, penuh dengan perjuangan. Siapa sangka, sebelum menjadi pebisnis sukses, Haji Lulung pernah menjadi pemulung kardus dan barang bekas. Hal ini dilakukan untuk menafkahi 8 saudaranya dan ibunya.
Nasibnya mulai berubah pada 1996, ketika terdapat konflik antara kelompok Timor yang dipimpin Hercules Rozario dengan Muhammad Yusuf alias Bang Ucu. Hercules saat itu menguasai Tanah Abang. Setelah Hercules diamankan oleh pihak kepolisian, Bang Ucu menguasai daerah Tanah Abang dan menolong Haji Lulung. Sejak saat itu, hidup Haji Lulung berubah.
Awalnya, dia aktif mengikuti beragam organisasi masyarakat seperti Gerak Betawi, Pemuda Panca Marga hingga Bamus Betawi. Hal ini, yang membawanya mengawali karier politik dengan bergabung bersama PPP dan terlah berhasil dua kali terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, yaitu saat Pemilu 2009 dan 2014. Karena adanya dualisme kepemimpinan di PPP, Lulung pindah ke PAN. Namun baru-baru ini, dia kembali menjadi anggota PPP.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait