Desa Belawa Penuh Mitos dan Legenda, Dihuni Ratusan Kura-Kura Keramat Purba

Mery
Desa Belawa penuh mitos dan legenda, tempat hidup kura-kura keramat purba. Foto: Tangkapan layar kanal Youtube Koela

KABUPATEN CIREBON, iNewsCirebon.id - Ada Desa Belawa di wilayah Cirebon. Desa ini merupakan destinasi wisata yang sarat mitos dan legenda karena dihuni oleh ratusan kura-kura purba Belawa yang dianggap kramat.

Kura-kura asli Indonesia yang bernama Tortoise Ortilia Norneensih itu menghuni tempat wisata Cikuya yang terletak di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. 


Obyek wisata Cikuya. Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Koela

Kura-kura langka yang terancam punah ini, memang hanya ada di Cirebon dan hidup berdampingan dengan warga sekitar dalam kolam-kolam dan sungai. Oleh warga, kura-kura unik ini disebut Belawa. 

Keunikannya terletak pada bentuk dan ukuran yang berbeda dari kura-kura pada umumnya. Bentuk tempurung yang melekat pada punggung Belawa berbentuk mirip dengan punggung manusia sehingga ketika sedang berenang, kura-kura tersebut akan nampak seperti punggung manusia yang sedang berenang. Ciri lainnya, Belawa ini memiliki badan cekung dan menonjol serta berwarna hitam pekat.

Selain itu, umur dari kura-kura Belawa mencapai 150 tahun, dengan berat badan mencapai 80 kg dan ukuran badannya hampir 1 meter.

Makanan Kura-kura Belawa biasanya berupa ikan rucah, daging ayam, serta singkong yang terkadang diberikan oleh warga sekitar.

Obyek wisata Cikuya yang memiliki luas 2000 m2 ini sangat asri, terdapat pohon-pohon Kesambi atau Randu Alas yang berusia ratusan tahun. 

Tempat ini juga menjadi konservasi penangkaran Belawa, di mana terdapat kolam-kolam khusus berukuran 630 m2 untuk pemeliharaan belawa dewasa.


Belawa, kura-kura purba yang hanya ada di Cirebon. Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Koela

Selain itu terdapat ruang khusus untuk penetasan telur dan kolam pemeliharaan anak-anak (tukik) Belawa. 


Telur Belawa. Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Koela

 

 


Tukik Belawa. Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Koela
 
Di tempat ini juga terdapat sebuah museum sebagai sarana edukasi yang berisi awetan Belawa mati. 


Awetan Belawa yang sudah mati. Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Koela

Lantas bagaimana legenda dan mitos munculnya Belawa? Bersumber dari kanal Youtube Koela, diceritakan oleh Kang Yanto, salah satu pengurus obyek wisata Cikuya.

Dikisahkan ada seorang pemuda bernama Jaka Saliwah yang memiliki kelainan fisik. Jaka memiliki kulit sebelah hitam dan sebelah putih. Karena kelainannya itu, Jaka sering dibully sehingga memiliki sifat pemurung walau sebenarnya Jaka adalah seorang pemuda cerdas.

Hati orangtuanya sangat sedih melihat keadaan anaknya sehingga mereka membawa Jaka ke sebuah padepokan Syekh Datuk Putih, tujuannya agar mendapat kesembuhan dan normal kembali.

Jaka pun menuruti keinginan orangtuanya, ia tinggal bertahun-tahun untuk berguru pada Syekh Datuk Putih dan belajar ilmu agama.

Namun setelah bertahun-tahun lamanya, Jaka mulai kecewa karena warna kulitnya tak kunjung normal. Dengan amarah, ia merobek-robek sebuah kitab kuno dan membuang sobekan itu ke sebuah telaga kecil.

Suatu keajaiban muncul, sobekan itu menghilang dan muncullah hewan-hewan kecil berbentuk anak kura-kura lalu diberi nama Kuya.

Yang lebih membuat kaget, seketika itu pula wajah Jaka Saliwah berubah menjadi normal. Akhirnya, daerah tersebut diberi nama Cikuya, Desa Belawa.


Anak Belawa. Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Koela

Kang Yanto juga menceritakan mitos yang berkembang di masyarakat. Warga menganggap Belawa sebagai hewan keramat sejak ditemukannya kura-kura putih. Mereka mempercayai larangan membawa Belawa keluar dari desa tersebut, jika hal itu dilanggar maka akan tertimpa musibah.

"Mitos itu terus dijaga turun temurun sebagai kearifan lokal tujuannya untuk tetap menjaga lingkungan di desa ini," terang Kang Yanto.

Karena mitos itulah, maka tidak ada warga yang berani memperjualbelikan Belawa atau sampai memakannya.

Itulah sekelumit kisah kura-kura keramat purba Belawa yang hanya ada di Cirebon dan terus dilestarikan hingga kini.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network