JAKARTA, iNewsCirebon.id - Kejadian langka dialami oleh seorang pria yang alergi terhadap spermanya sendiri dan sudah berlangsung selama 10 tahun.
Dikutip dari newsweek, Senin (17/10/2022), dalam Jurnal Urology Case Reports, ternyata kasus ini sudah lama ada dan sering disebut sebagai "sindrom penyakit pasca-orgasme."
Akibat penyakit yang dideritanya, pria itu harus mengalami demam dan flu usai senggama.
Selain itu, ternyata kondisi langka ini dapat menjadi salah satu penyebab disfungsi seksual yang membuat pria lemah di ranjang.
Namun sayangnya, dokter salah mendiagnosis sehingga si pria menjalani terapi yang keliru ketika mengeluhkan disfungsi ereksi.
Pria yang mengalami sindrom penyakit pasca orgasme ini sebanyak 88 persen terindikasi alergi terhadap spermanya sendiri.
Adapun gejala yang timbul dapat terjadi setelah ejakulasi dan menetap selama 7 hari sesudahnya seperti yang dikutip dari okezone.com.
Adapun gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:
- Kelelahan ekstrim atau kelelahan yang sangat
- Kelemahan otot
- Demam dan berkeringat
- Cepat marah
- Kesulitan mengingat
- Turunnya konsentrasi
- Hidung tersumbat dan mata gatal
- Tremor pasca ejakulasi
Dijelaskan tremor ejakulasi digambarkan seperti orang kesurupan setelah berhubungan seks.
"Dia mengunjungi lab beberapa kali dan dengan setiap spesimen yang dihasilkan dia harus tinggal selama 10 menit atau lebih sampai tubuhnya kembali ke keadaan normal," kata Christopher De Jonge, direktur Program Andrologi di University of Minnesota Medical Center, dikutip dari Newsweek.
Biasanya, penderita akan mendapatkan obat anti alergi untuk menstabilkan kondisi pasien sindrom penyakit pasca-orgasme ini. Obat anti alergi akan membantu memulihkan kondisi pasien dengan kondisi seperti ini dan bahkan memiliki kehidupan seks yang normal.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
