JAKARTA, iNewsCirebon.id - Sebuah Fosil ikan lapis baja yang hidup 439 juta tahun lalu ditemukan ditemukan di Kabupaten Shiqian, Provinsi Guizhou, China Selatan diyakini sebagai nenek moyang hiu modern .
Makhluk dengan baju besi di bagian luar tubuh memiliki beberapa pasang duri sirip yang memisahkannya dari ikan berahang hidup seperti hiu dan pari bertulang rawan. Tim paleontologi juga menemukan sekitar 20 gigi dari spesies baru bernama Fanjingshania. Penemuan ini memungkinkan ilmuwan untuk menentukan bahwa mereka hanya bisa berasal dari ikan dengan rahang melengkung yang mirip dengan hiu modern.
“Ini adalah ikan berahang tertua dengan anatomi yang diketahui,” kata Profesor Zhu Min dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing dikutip iNewsCirebon dari laman DailyMail, Sabtu (1/10/2022).
Fanjingshania memiliki beberapa ciri yang berbeda dari vertebrata mana pun, khususnya pelat gelang bahu dermal yang menyatu sebagai satu unit dengan sejumlah duri di dada, prepektoral, dan prepelvis. Duri sirip makhluk itu adalah salah satu temuan terbesar, karena fitur tersebut membantu para ilmuwan menentukan posisi spesies baru dalam pohon evolusi vertebrata awal. Tim juga menentukan fosil tulang Fanjingshania mengungkapkan resorpsi (penyerapan sel atau jaringan ke dalam sistem peredaran darah) dan remodeling yang biasanya terkait dengan perkembangan kerangka pada ikan bertulang, termasuk manusia. Fitur resorpsi Fanjingshania paling jelas pada sisik batang terisolasi yang menunjukkan bukti penumpahan elemen mahkota seperti gigi dan penghilangan tulang dermal dari dasar skala.
Para peneliti dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology (IVPP) di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, juga meneliti fosil lain, khususnya yang mengungkap galeaspid. Ini merupakan anggota kelas ikan tak berahang yang sudah punah dan memiliki sirip berpasangan.
Kerangka lengkap galeaspid, takson ikan laut dan air tawar tanpa rahang yang telah punah, ditemukan di bebatuan Provinsi Hunan dan Chongqing, yang diberi nama Tujiaaspis. Baru saat ini fosil kepala makhluk tersebut ditemukan bersama bagian lain yang mengungkap pertama kali sirip berpasangan berevolusi.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait