LIMA negara di dunia melegalkan “penjualan” langsung wanita untuk “dibeli” oleh pria lalu dijadikan istri.
Hal ini mungkin tabu di Indonesia dan banyak negara karena dianggap merendahkan perempuan. Tapi, kenyataannya ada negara yang melumrahkan fenomena ini.
Pada satu sisi mungkin praktik ini bisa membantu para jomblo mendapatkan pasangannya, khususnya bagi pria yang ingin menikah dan sulit mendapatkan perempuan yang hendak dijadikan istri.
Jadi dengan tersedianya “pasar” ini, maka para pria yang butuh pasangan bisa bertransaksi langsung dengan membayar mahal dan menikahi perempuan pilihannya. Uniknya, ada negara yang menyediakan transaksi ini secara online.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut lima negara yang melegalkan praktik “jual” wanita untuk dijadikan istri dan sudah berlangsung bertahun-tahun.
Lima Negara yang Melegalkan "Penjualan" Wanita untuk Dijadikan Istri
1. Kolombia
Kolombia melegalkan praktik jual beli perempuan untuk dijadikan istri. Perempuan Kolombia memang terkenal cantik-cantik dan ini bisa jadi pemikat kaum Adam.
Disamping itu ada sejarah yang menyebutkan, bahwa wanita di Kolombia sebagian enggan menjalin hubungan dengan pria lokal. Hal ini dipengaruhi setelah pemberontakan tahun 80-an dan ekspor besar-besaran obat terlarang di Kolombia.
Oleh karena itu, pria-pria di Kolombia sangat bersemangat ketika mengetahui telah diadakan pasar untuk 'membeli' wanita dijadikan seorang istri. Transaksi ini juga ada yang dilakukan secara online, lho.
2. Filipina
Filipina juga melegalkan jual beli perempuan yang bisa dipilih oleh laki-laki untuk dinikahi. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh tingginya angka pengangguran, sehingga tidak sedikit wanita di sana 'menjajakan' dirinya, termasuk melalui aplikasi online.
Aplikasi membeli istri ini umumnya hanya diminati dan digunakan oleh pria-pria berduit. Untuk itu para wanita di negara tersebut cukup bersemangat, lantaran pasangan yang akan didapatkannya nanti sudah mapan dan aman secara finansial.
3. Vietnam
Selanjutnya adalah Vietnam, gadis di negara ini cukup sering diperjualbelikan melalui toko online. Meskipun demikian, mereka yang berhasil terjual dalam aplikasi itu bukan untuk sekadar dijadikan pasangan, tapi benar-benar dinikahi dan jadi istri sah.
Lalu jika tertangkap ada penyalahgunaan dalam jual beli itu, maka ada konsekuensi dan diancam hukuman pidana. Untuk itu transaksi tersebut memang sudah ada latar belakang hukum, jadi bukanlah untuk mengeksploitasi perempuan.
4. Republik Dominika
Republik Dominika juga melegalkan hal yang sama, yaitu adanya jual beli istri. Salah satu daerah di kawasan laut Karibia, ternyata juga sering menjual wanitanya untuk dijadikan istri bagi para Pelancong. Rata-rata mereka itu sudah membelinya secara online.
Adanya jual beli ini lantaran para perempuan negara itu enggan menjalin asmara dengan pria lokal. Alasannya karena dianggap kurang ambisius dalam meraih cita-cita dan tidak setia.
5. Rusia
Di Rusia, pria bisa membeli istri dengan mudah. Terdapat sekira 500 situs Mail Order Brides Service, di mana di dalamnya terdapat pilihan wanita untuk dijadikan pasangan.
Adanya kegiatan tersebut, karena pria di Rusia dianggap sebagai pemain wanita, sering mabuk, dan lainnya. Sehingga dengan adanya situs jual beli istri itu diharapkan bisa mendapatkan laki-laki baik, juga setia.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait