KOTA CIREBON, iNews.id - Imbas diberhentikan secara sepihak oleh Lukman Zulkaedin, Pengelola Goa Sunyaragi pun mulai buka-bukaan soal penghasilan yang didapatkan dari mengurus peninggalan yang mulai dibangun sekitar tahun 1597 M tersebut.
Jajat Sudrajat yang diberhentikan secara sepihak pun mengaku kalau selama ini dirinya dan rekan-rekan senasibnya hanya di berikan upah sebesar Rp 500 ribu perbulan dan tidak ada tunjangan apapun selama mengurus gua Sunyaragi.
"Saya tidak bicara nominal, tapi ini bagi saya adalah pengabdian yang tidak biasa dinilai dengan uang," ujar Jajat, Kamis (11/11/2021)
Jajat juga mengatakan, dirinya adalah orang pertama yang meminta kepada Sultan Maulana, untuk kembali membuka Goa Sunyaragi atau Taman Air Sunyaragi.
"Taman Kaputrin Nur Giri Sapta Negara adalah taman yang diperuntukkan untuk tempat bermain dari keluarga Kraton saat ini, dan baru pada tahun 1989, saya meminta kepada Sultan Maulana untuk bisa membuka Goa Sunyaragi sebagai tempat wisata," katanya.
Setelah mendapatkan restu dari Sultan Maulana, di akui Jajat, dirinya bersama rekan-rekannya pun langsung menyiapkan Goa Sunyaragi agar bisa dikunjungi oleh wisatawan sampai dengan saat ini.
"Dulu sih tempatnya kotor dan tidak terurus, tapi sekarang bisa dilihat jumlah kunjungan saja dalam satu bulan bisa mencapai 4.500-5.000 pengunjung," katanya.
Sebelum Pandemi, dikatakan Jajat, kalau dirinya dan rekan-rekan yang lain mendapatkan gaji dari mengelola Goa Sunyaragi sekitar Rp 1 juta, namun karena Pandemi, gaji nya pun dipotong 50 persen.
"Saya tidak masalah kalau dirinya harus meninggalkan Goa Sunyaragi, tapi ingat, uang hasil jerih payah saya selama ini adalah hak dari anak-anak saya," tandasnya.
Jajat mengaku juga tersinggung dengan ucapan dari Istri Lukaman Zulkaedin yakni Ratih yang mengatakan kalau Goa Sunyaragi adalah milik keluarga. Untuk itu Ratih menurut Jajat, karena mengganggap Goa Sunyaragi adalah milik keluarga, jadi semua harus patuh sama perintah keluarga termasuk siapa yang mengurus peninggalan bersejarah tersebut.
"Goa Sunyaragi itu sebenarnya bukan hanya milik keluarga saja tapi milik seluruh Keraton yang ada di Cirebon, karena Pertama kali dibangun oleh Pangeran emas yang merupakan Sultan Cirebon pada saat itu belum ada Kanoman, Kasepuhan, Kacerbonan dan Keprabonan," jelasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait