KOTA CIREBON, iNews.id - Ditengah Polemik yang terjadi pada internal tubuh kesultanan Kasepuhan Cirebon, Santana Kesultanan Cirebon (SKC) lebih memilih untuk menerbitkan sebuah buku sejarah peteng Keraton Kasepuhan yang didalamnya merupakan rangkaian peristiwa serta alasan dasar kenapa para dzuriah sunan gunung jati saat ini berjuang.
"Di dalam buku ini membahas banyak hal, mulai dari pembunuhan Sultan Matangaji hingga kesalahan kesalahan pihak pengelola Keraton Kasepuhan dalam menjaga nilai aset leluhur sunan gunung jati jauh sebelum munculnya polemik Goa Sunyaragi," ujar Sekertaris Buhan Pemangku Adat Santana Kasultanan Cirebon (SKC) Raden Hamzaiya, Sabtu (13/11/2021).
Dikatakan Hamzahiya, munculnya dugaan Keraton Kasepuhan menjadi sebuah PT KERATON KASEPUHAN, perusahaan yang dipimpin oleh almarhum Arief membuat para dzuriah mempertanyakan ada apa dengan pengelolaan aset keraton yang harus nya sebuah cagar budaya berubah menjadi sebuah badan usaha berbentuk PT.
"Tidak hanya itu kami menanyakan penggunaan serta aset aset keraton kasepuhan berupa tanah, hal ini agar menyadarkan mereka yang saat ini mengklaim diri menjadi pengelola agar tidak semena-mena dalam memfungsikan aset peninggalan leluhur karena dzuriah sunan gunung jati atau keturunan nya masih tersebar hingga saat ini," tandasnya.
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan buku tersebut, dipersiapkan untuk menghubungi SKC secara langsung. Dan buku ini nantinya ditambahkan Hamzahiya, akan diberikan secara gratis untuk masyarakat.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait